ntah kenapa
kubiarkan engkau merajai hatiku
menyita kesibukanku
membiarkan aku mengalah dengan semua pintamu
ingin ku tepis
sangat ingin
saat diri ini bercermin bayangmu
sangat tak pantas
sungguh tak pantas mengharap balasan uluran rasa itu
tiada apa yang bisa kuperlihatkan padamu
sebagai pengalih perhatianmu
dari para akhwat-akhwat itu
tidak rupa
tidak harta
tidak pula kehormatan orang tua
tidak juga keshalihan diri dan hati ini
entah mengapa
kubiarkan engkau merajai hatiku
meski kuberusaha menepisnya
dengan ketidakpantasan diri yang ada
kadang ia hilang bersama angan
namun engkau kembali bersama harapan-harapan
aku merutuk hati
merasa kesal tak mampu lepas dari kebiasaan sepele
yang seolah-olah mengikat
tapi menggantung tiada pasti
entah mengapa
kubiarkan engkau merajai hati ini
mengalihkan perhatianku pada jenuhnya hidup
sesungging senyum yang kau ciptakan
mampu membuatku lupa penatnya rutinitas kerja
entah mengapa
kubiarkan engkau merajai hati ini
padahal kutau aku hanya menggantang angin
menggantang asa
atau entah apalah namanya
sebab hati ini tidak mampu lagi mendefeniskan rasa
Tuhanku
bantu aku menjaga hati ini dari yang harusnya tak patut kurasa
jika memang keterbatasan hal yang kumiliki saat ini
menjauhkan aku dengan jodohku di dunia fana ini
ku mohon, kuatkan hati ini menerima ketentuanmu
bimbing aku kelak menjadi bidadari-bidadari syurgamu
Tuhanku
aku tak sekuat Robiatul adawiah
yang hanya menghambakan cintanya pada-Mu walau ku tau itu mulia
aku juga ingin merasakan warna-warni kehidupan bersama
menata rumah tangga di jalanMu, seperti halnya Rasul dengan para ummu mukminin
ku mohon, berikan yang terbaik untuk ku
ku mohon, jauhkan ia dari hatiku jika ia bukan jodohku
kalaupun dia takdir yang telah Engkau tentukan untuk ku
aku mohon, jauhkan hatinya dari maksiat hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar